Suku Migani dan Kekayaan Alam, Foto: Martinus Nayagau |
Aku di lahirkan dalam budaya dan adat Migani, namun bukan
di besarkan dalam budaya dan adat Migani. Sejak ku kecil Ku tinggalkan orang
tuaku, namun saat ini ku sadar bahwa budaya merupakan Darah dalam Daging ku
yang membuat Aku dapat bertahan Hidup. Jika tidak ada Darah dalam tubuh ku, aku
sama saja dengan orang mati, sehingga aku katakan Budaya – ku merupakan Jati
Diri Ku, Jati Diri ku merupakan Darah ku. Untuk itu aku mencoba untuk belajar
mengembangkan dan mempertahankan Budaya Migani.
Pada tanggal 2 Juli 1984 Aku (Misael Maisini)
dilahirkan di Ndugusiga Desa Titigi.
Nama Misael Maisini diberikan oleh Bapaku “M. B . M” yang sudah meninggal Dunia
sejak aku dibangku SD kelas 3, sedangkan Ibuku yang melahirkan, merawat,
membesarkan dan memberi ku Dorongan memberiku nama Joni, namun nama ini tidak
dipakai hingga saat ini.
Ku
tinggalkan Ibuku dan Adik – Adik ku
sejak tahun 1998 menuju salah satu SMP Ternama dan terkenal di pesisir Pantai
Mimika. SMP itu dibangun oleh Missi Katolik Keuskupan Jayapura. Aku selesai SMP pada tahun 2000 dan tiba di
Jayapura pada tahun 2001. Aku masuk Sekolah
di salah satu SMA di Abepura, Namun karena pengaruh lingkungan yang sangat
kuat, aku keluar Sekolah pada SMA Kelas 2 dan Aku melanjutkan Sekolah di salah
satu SMA di Waena pada tahun 2004 dan selesai pada tahun 2006.
Aku mencoba masuk di 2 Jurusan yang beda
kampus dan ternyata ke - dua 2 - nya dinyatakan telah berhasil, namun ku
memilih di jarak yang lebih dekat dari tempat tinggalku. Saat ini ku sudah
dibukit untuk mencapai kepuncak gunung dan mengakhiri perjalanan ku.
Sudah 12 Tahun lamanya Aku di
Tempat ini untuk belajar melihat, merasakan dan mengalami semua sandiwara
perjalanan ini. Dengan belajar melihat, merasakan dan mengalami hal – hal itu,
aku ingin mencoba dan mencoba melakukan perubahan pada diri sendiri dan sesama.
Aku tidak suka banyak bicara, tapi banyak mendengar untuk melakukan sebuah
Tindakan Nyata.
Kini tiba saatnya ku tinggalkan
tempat ini dan mengelilingi samudra, lalui Gunung, Bukit, Telaga, Gua, Rimba
dan ku Ingin Berada di Negeri ku yang ditutupi dan diselimuti oleh kabut dan
Salju Abadi, yakni Negeri Intan yang sangat Misteri. Ku ingin berada di negeri
Intan untuk berbicara dengan Alam Raya dan Manusia serta hewan yang menghuni
didalam – nya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar